Sunday, September 13, 2009
Puisi :Anak yatim itu
Dihujung malam
aku terdengar tetes tangisan
dari lima anak yang kematian Ayah
hujan lebat yang menggempur
tidak dapat meredakan suara tangisan itu
pada sebuah kerinduan yang tak pernah layu
menatah permata cinta
gugusan kuntuman kenangan
masih segar didepan mata
kini anak itu
dibelenggu gegelang rantai
rindu gundah tak bermusim
menggugat bimbang
meratib lagu derita
sewaktu ayah ada pun
mereka telah mempusakai kemiskinan
yang diwarisi dari nenek nenek
kini Ayah tiada
Ibu pun sering lelah dipergantian hari
hari berlalu dan bakal menjelang
adalah kerikil kerikil menghunus
hidup tanpa bintang tiada lagi mentari
Anak yatim itu
meneguk lagi sisa derita
menuang ulam senngsara
memamah batu gelita
selepas sahur 13 Kanyayon 2009
Jala
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment