Thursday, November 21, 2013

Mari fahami makna TAKWA.........



Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
(QS. Ali Imran; 102)
***
BAHAGIA, siapa yang tidak ingin bahagia dalam hidup, setiap orang pasti berusaha untuk meraih kebahagiaan dalam hidupnya. Karena bahagia adalah saat hati merasakan ketenangan, ketentraman, kedamaian, kesejukan dan semua hal yang bisa membuat hati terasa tuma’ninah. Meskipun permasalahan atau problema dalam hidup selalu datang menyapa, tapi ketika hati bahagia, sesulit apapun problema itu akan dihadapi dengan kelapangan jiwa. Manusia di kehidupannya, selalu merindukan kebahagiaan, selalu mendambakan saat-saat bahagia. Sehingga, sering kita temui diantara mereka yang berusaha sekuat tenaga untuk meraih kebahagiaan. Segala cara mereka gunakan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menghalalkan segala cara untuk meraih bahagia ini.
BAHAGIAbagi seorang muslim, bahagia itu ada dua macam. Bahagia di kehidupan dunia dan bahagia di kehidupan akhirat. Kebahagiaan dunia bisa dari segi materi, memiliki harta yang halal, memiliki keluarga sakinah, mawadah dan rahmah, memiliki keturunan yang sholeh, memiliki tetangga yang baik dan lain sebagainya. Sedangkan kebahagiaan akhirat adalah kebahagiaan hakiki yang didamba setiap muslim dan muslimah yaitu menjadi ahli surga dan bertemu dengan Rabbnya;  Allah Ta’ala.
Tidak seperti pengikut hedonisme yang hanya menjadikan keni’matan materi adalah sebagai tujuan utama hidupnya dan menjadikan kebahagiaan hanya sebatas pada materi saja. Maka, seorang muslim seyogyanya tidak seperti mereka. Justru tujuan hidup utama adalah untuk meraih kebahagiaan akhirat, kebahagiaan yang tidak akan pernah usang, kebahagiaan yang kekal. Karena kebahagiaan materi adalah fana, mudah hilang dan usang seiring waktu yang berlalu.
Lalu Bagaimana Cara Meraih Kebahagiaan Itu..?
Berbagai cara manusia lakukan untuk meraih bahagia. Ada yang menghalalkan segala cara, kadang sampai menyikut hak kebahagiaan orang lain. Ada pula yang menerima apa adanya karena dengan begitu ia merasa bahagia. Ada yang membuat rumus bahagia seperti matematika dengan berbagai rumusnya. Atau seperti kimia dengan racikan ramuan-ramuan tertentu dan banyak lagi.
Sebagai muslim yang mengimani Allah Ta’ala, yakin bahwa Allah telah memberikan peutunjuk praktis didalam kitab-NYA; Al-Quran –sebagai pedoman kehidupan- bagaimana seharusnya cara meraih kebahagiaan yang benar dalam pandangan-NYA. Maka, kita akan dapatkan bahwa cara jitu untuk meraih bahagia yang benar adalah dengan TAQWA. Ya, Taqwalah cara tepat untuk meraih bahagia baik di dunia maupun di akhirat.
Maka, TAQWA sebagaimana yang dikatakan Al-Ghazali –semoga Allah merahmatinya- adalah;
Harta simpanan yang berharga, jika anda memperolehnya maka berapa banyak anda akan mendapati permata yang mulia, kebaikan yang melimpah, rizqi yang baik, keberuntungan yang besar, harta yang meruah dan kerajaan yang agung padanya, seakan-akan semua kebaikan dunia dan akhirat terkumpul, berada di bawah naungan satu kebaikan ini, yaitu TAQWA. Perhatikanlah penyebutannya dalam al-Quran, berapa banyak Allah mengaitkannya dengan kebaikan, berapa banyak Allah janjikan atasnya dengan pahala dan balasan, berapa banyak Allah sandarkan kepadanya dengan kebahagiaan. (Minhaju al-‘Abidin, hal; 7)
Manusia bertaqwa, merekalah raja-raja dunia dan akhirat, merekalah pemilik kebahagiaan yang sejati dan kemuliaan yang agung di dunia juga di akhirat. Sebagaimana firman Allah Ta’ala;
“Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha; 132)
“Dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Az-Zukhruf; 35)
Lalu, Apakah Makna Taqwa itu…?
TAQWA, secara makna lughowi adalah;
Ar-Rafi’I dalam bukunya al-Mishbah berkata; “Waqaahu Allahu as-suu’ wiqaayatan : hafizhahu” (Allah memelihara ia dari keburukan yaitu; Allah menjaganya).Sedangkan al-Wiqaa-u –seperti Kitaabun- adalah; segala hal yang engkau jaga dengannya dari sesuatu.
Sedangkan TAQWA secara makna Syar’i, maka pemaparan para ulama berbeda dalam mendevinisikan Taqwa akan tetapi semuanya bersinergi dalam satu pemahaman. Yaitu, seorang hamba menjaga dirinya dari murka Allah dan adzab-NYA, hal tersebut dengan melaksanalan segala hal yang diperintahkan dan menjauhi segala hal yang dilarang.
Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata;
“Asal dari Taqwa adalah seorang hamba menjadikan antara ia dan antara yang dikhawatirkan dan diwaspadainya penjagaan yang menjaganya darinya. Maka taqwanya seorang hamba kepada Rabbnya adalah ia menjadikan penjagaan antara ia dan antara yang dikhawatirkannya dari murka, adzab dan siksaan Rabbnya, kehati-hatian yang menjaganya dari hal itu, yaitu dengan mengerjakan keta’atan dan menjauhi kema’siatan. Kadang kata “Taqwa” disandarkan kepada nama Allah Ta’ala. Apabila disandarkan kepada nama Allah maka artinya adalah; “Takutlah kamu akan murka dan azab-NYA”. kadang pula kata taqwa sering disandarkan kepada ‘iqob (siksaan) Allah, kepada neraka, atau juga kepada hari kiamat.
Dan termasuk dalam lingkup taqwa adalah mengerjakan segala kewajiban dan meninggalkan segala larangan, juga syubhat. Kadang juga termasuk dalam lingkupnya setelah itu adalah mengerjakan yang mandub (sunnah) dan meninggalkan yang makruh.
Ibnu Al-Qoyyim berkata;
“Hakikatnya, Taqwa itu adalah mengerjakan keta’atan kepada Allah karena iman dan mengharap pahala dari-NYA, baik berupa perintah maupun larangan.”
Maka, mengerjakan segala perintah Allah itu berlandaskan karena iman terhadap perintah-NYA, yakin akan janji-NYA. Dan meninggalkan segala larangan-NYA itu berdasarkan karena iman terhadap larangan-NYA, takut akan ancaman-NYA. Sebagaimana yang dikatakan oleh Thalaq bin Hubaib :
“Apabila fitnah menimpa, maka redamkanlah dengan Taqwa”. Mereka bertanya; ‘Apa taqwa itu?’. Ia menjawab; ‘Anda mengerjakan keta’atan kepada Allah atas dasar cahaya dari Allah, berharap pahala dari-NYA. Dan anda meninggalkan ma’siat atas dasar cahaya Allah, karena takut akan siksaan-NYA”.
Dan inilah sebaik-baiknya ucapan mengenai batasan taqwa. Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu mestilah memiliki prinsip dan tujuan. Maka suatu perbuatan itu tidak dikatakan ta’at atau bentuk qurbah sampai sumbernya itu adalah keimanan, motif dari perbuatan itu haruslah bersumber dari keimanan yang murni, bukan adat, hawa nafsu, bukan pula untuk mencari sanjungan, kekuasaan dan lain sebagainya. Tetapi, yang menjadi prinsip dari perbuatan itu haruslah kemurnian iman, sedangkan yang menjaditujuannya adalah mengharap pahala dan ridho Allah Ta’ala.
Al-‘Allamah Nu’man bin Mahmud Al-Alusy berkata;
“Taqwa adalah Mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan”.
Taqwa itu memiliki tingkatan;
Pertama; Rasa takut akan azab yang kekal dengan berlepas diri dari kesyirikan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala; “Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa[1404] dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-fath; 26)
Kedua; Menjauhi segala perbuatan dosa, baik dosa besar ataupun dosa kecil. Itulah yang dikenal dengan taqwa secara Syar’i, itu juga adalah makna dari Firman Allah Ta’ala; “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,…” (QS. Al-A’raf : 96) dan ini juga makna dari perkataan ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz : “Taqwa adalah meninggalkan apa yang Allah haramkan dan melaksankan semua yang Allah wajibkan. Maka apa-apa yang Allah rizqikan setelah itu, itu adalah kebaikan untuk kebaikan.”
Ketiga; mensucikan diri terhadap hal yang menyibukkan bathinnya dari Allah Ta’ala. Inilah hakikat Taqwa yang dimaksud dalam firman-NYA; “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran; 102). Ibnu Umar berkata; ‘Tidakkah kau perhatikan dirimu lebih baik dari orang lain?’.
Al-Ghazali –semoga Allah merahmatinya- berkata;
“Ketauhilah –semoga Allah memberikan berkah terhadap agamamu dan memperkuat keyakinanmu- bahwasanya Taqwa menurut Guru kami adalah; ‘Mensucikan hati dari dosa yang tidak didahului semisalnya, sampai mendapatkan kekuatan tekad untuk meninggalkannya sebagai penjagaan antara diri dan perbuatan ma’siat. Oleh karena itu, jika tercapai penjagaan antara hamba dan perbuatan ma’siat dari kekuatan tekadnya untuk meninggalkan maksiat itu dan ketetapan hatinya atas hal itu maka ia tersipati bahwa ia seorang muttaqi (yang menjaga), sedangkan pensucian, tekad dan penetapan itu adalah Taqwa.”
Di dalam al-Quran kata Taqwa digunakan pada tiga hal;
Pertama; Memiliki makna al-khasyyah dan al-haibah (takut). Kedua; BermaknaTa’at dan Ibadah. Dan Ketiga; Bermakna Pensucian hati dari perbuatan dosa, dan inilah hakikat Taqwa selain yang kedua pertama. Perhatikan Firman Allah berikut;
“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan”. (QS. An-Nur; 52)
Dimana Allah menyebutkan pada ayat diatas Ta’at dan Takut kemudian menyebutkan kata Taqwa, oleh itulah dapat diketahui bahwa hakikat taqwa itu adalah makna selain ta’at dan takut yaitu pensucian hati dari perbuatan dosa. Kemudian mereka mengatakan; Tempat Taqwa itu ada tida; Taqwa dari perbuatan Syirik, Taqwa dari perbuatan Bid’ah, dan Taqwa dari perbuatan Maksiat.
Allah berfirman; “Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah ; 93)
Taqwa yang pertama adalah memelihara diri dari syirik, sedangkan keimanan yang menjadi lawannya adalah Tauhid. Taqwa yang kedua adalah memelihara diri dari bid’ah dan keimanan yang disebutkan bersamanya adalah penetapan sunnah dan jama’ah. Sedangkan Taqwa yang ketiga adalah memelihara diri dari perbuatan maksiat dan lawannya adalah ihsan.
Dalam sebuah riwayat dalam khabar masyhur, Rosulullah Bersabda; “Hanya saja dinamai orang-orang yang bertaqwa itu dengan Muttaquun karena mereka meninggalkan sesuatu yang tidak apa-apa karena kehati-hatian terdapat apa-apa padanya”.
Abu Hurairah pernah ditanya oleh seseorang tentang taqwa lalu ia kembali bertanya kepada orang tersebut; ‘Pernahkah kamu melewati jalan yang berduri?’, Ia menjawab; ‘iya, pernah’. Abu Hurairah kembali bertanya; ‘Apa yang kau lakukan?’. Ia menjawab; ‘Apabila saya melihat ada duri, saya segera menjauhinya atau melangkahinya atau membuangnya’. Abu hurairah berkata; ‘Itulah Taqwa’.”
Inilah makna taqwa menurut para Ulama, begitu luas makna taqwa ini, begitu dalam makna yang terkandung pada kata Taqwa ini. Sehingga siapa saja yang memahami makna taqwa ini kemudian ia menjadikannya sebagai pakaian dirinya terlebih lagi membekali dirinya dengan taqwa ini, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Inilah hakikat taqwa, memelihara dan mensucikan hati dari segala bentuk perbuatan dosa. Kemudian bersungguh-sungguh dalam menjalankan keta’atan dan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah. Dengan demikian Allah pun akan memberikan kebahagiaan yang berlipat kepada hamba-Nya yang bertaqwa.
Jika kita terapkan taqwa dalam kehidupan dunia kita. Terlebih lagi untuk mencapai kebahagiaan, maka taqwa adalah cara jitu dan ampuh untuk meraih bahagia. Bagaimana tidak, kesucian diri, kebersihan hati adalah sumber utama dalam menggapai bahagia. Dan Taqwa hakikatnya adalah membersihkan hati dari segala hal yang akan mengotorinya. Dengan demikian bahagia akan menjelma kepada mereka yang membersihkan hatinya. Bukan dengan menghalalkan segala cara, atau dengan mengambil yang bukan menjadi haknya.
Oleh karena itulah, meraih bahagia yang paling sempurna adalah dengan Taqwa kepada Allah Rabb Semesta. Bukan hanya kebahagiaan dunia yang akan diraih, tetapi juga Allah menjanjikan kebahgiaan akhirat dengan pesona surga yang indah dan pertemuan dengan-NYA kelak.
Maka, pakailah pakaian Taqwa, bekali diri dengan sebaiknya bekal, yaitu taqwa. Bersihkan diri dari segala hal yang akan mengotorinya jika bahagia ingin dirasa. Semoga kita menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Amin.
“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan”. (QS. An-Nur; 52)

Wednesday, November 13, 2013

Cerpen:Jiranku Mat black


"Mat !..bila lagi ni nak kawen..usiapun dah larut..kalau tua nanti manalah ada gadis gadis yang sudi"
 itulah senda gurau yang sering aku luntarkan kepada Mat black setiap kali Aku pulang kekampung menjengok kebun dan rumah..
"Eh..manalah ada gadis kampung ni yang sudi kat Saya..tak handsom..hitam macam Negro..kalau ada janda dan Dara yangi sudi manalah
 Saya ada kuasa untuk mencari mahar yang semakin hari semakin mahal dan tinggi macam bukit Sangkalakiri getah naik mahar pun naik..Emas naik mahar pun naik..Kelapa naik mahar pun naik..minyak naik maharpun naik..nampaknya atas dunia ni Saya tak ada kesempatan nak kawen"
Itulah luahan Mat black yang sering Dia hamburkan kepadaku setiap kali aku bertanya  hal kawen..

   Mat black, itulah nickname yang diberikan  oleh budak budak dikampung Bongor Tanjungmas..kerana kulitnya yang agak gelap tapi mudah mesra dan tak ringan tulang kalau ada khenduri atau ada penduduk 
kampung yang sakit atau mati..walaupun orang Kampung memanggilnya dengan mat black tapi dia hanya senyum menerima saja..
" Biarlah hitam kulit asal jangan hitam hati.."jawabnya dengan senyum manis menampakan gigi putih macam iklan ubat gigi satu jenama yang menunujukan gigi yang putih melepak..

   Dia bukan tak nak kawen ,,Ibunya Meknab sering merungut, kadang kadang bagai mau menangis suruh Dia kawen..tapi dia tetap senyum yang merupakan karektornya sejak dari kecil..setahu aku sudah tiga orang  gadis dipinangnya..mula mula Meksom anak jali..tapi maharnya 100 ribu bat..sebulan mat menyembunyikan diri malu nak keluar minum dikedai kopi,, 
Kali kedua Dia merisik timah anak Deraning atas bukit..110 ribu bat maharnya,,sekali lagi Mat terpaksa meminta maaf kerana dia tidak berupaya mencari wang sebanyak itu...usah 100 ribu kata Mat..50 ribu pun Dia tak tahu nak korek bukit mana..padahal Timah anak Deraning tu bukan comel..gigipun rongak sebatang bukan putih cuma tinggi sikit..2 bulan mat tak pergi kekedai kopi dan tak pergi Masjid kerana malu nak beristeri tak ada duit...

  Usianya terus meningkat..dah hampir 40..Meknab ibunya melamar seorang janda yang suaminya mati kena tembak,..maharnya 50 ribu bat..mat termenung melihat awan yang berarak dan burung yang galak pulang
kesarang..Dia merungut perlahan..janda yang telah kawen 7 tahun pun 50 ribu..padahal sudah beribu kali  daranya dihantam Suami,,,lalu Mat black membuat keputusan tidak akan kawen lagi.denga perempuan atas dunia...kalau ada rezki dia akan kawen dengan Bidadari dalam syurga ...maharnya dengan amalan dan kebajikan..

  Sewaktu berusia 40an Dia ditimpa pelbagai penyakit..kencing manis.darah tingigi.penyakit buah pinggang dan jantung.. nak pergi kehospital manalah duit..lagipun siapa nak tunggu Dia dihospital..Meknab Ibunya sudah tua
berjalanpun memakai tongkat..Pesah adiknya pun tak boleh tunggu lama lama,Anaknya ramai..kecil kecil pula..terpaksalah mat black berubat cara tradisnal..merebus pelbagai herba..akar sepelas,,akar nangka..akar sagu yang menghala kiblat..Mat black semakin sarat dan tenat..
  Kelmarin,selesai Asar Aku mendapat panggilan dari Haron Anak saudaraku memberitahu Mat black telah meninggal dunia diteratak usangnya, 
  Aku hanya dapat menghantar sejambak alfatihah dan segugus qulhuallah..
  dan Aku cuba mengimbas kembali perjalanan pahit kehidupannya ..yang aku tahu itu bukan pilihannya..

Teknik membina diri agar berpandangan positif


1.    Mulakan Hari Anda Secara Positif
       ●  Mulakan hari anda dengan memberi senyuman kepada diri sendiri, mendoakan diri 
            sendiri, ahli keluarga dan orang lain. 
       ●  Berikan input positif (kata-kata dorongan) kepada diri sendiri.

2.    Pamerkan Penampilan Positif
       ●  Kekemasan diri - tampil bersih, kemas dan bergaya.
       ●  Selalu memberikan senyuman - perwatakan ceria.
       ●  Menyapa orang dengan ikhlas - bina hubungan kemanusiaan.
       ●  Menghormati orang lain - sifat yang dihormati.
       ●  Suka memberi pertolongan - Sikap ringat tulang.

3.    Bina Disiplin Diri Yang Tinggi
       ●  Laksanakan tugas dengan betul, menepati masa, mematuhi peraturan, menjaga 
           kebersihan, menjaga keselamatan dan menghindari gosip tempat kerja.

4.    Hapuskan Budaya Mencari Alasan
       ●  Anggap semua alasan menjadi penghalang kepada kejayaan.
       ●  Hapuskan juga budaya memberi sebab kepada alasan.

5.    Hapuskan Budaya Takut Membuat Salah
       ●  Hapuskan juga budaya menyorokkan kesilapan.
       ●  Walaupun manusia belajar dari kesilapan, tetapi jangan anggap membuat kesalahan 
           sebagai satu kelebihan.

6.    Ambil Risiko
       ●  Masa depan adalah kepunyaan mereka yang berani mengambil risiko.

7.    Merancang Kerja
       ●  Rancang apa yang perlu dilakukan, tempuh kerja dan peralatan yang diperlukan.

8.    Susun Keutamaan Tugas
       ●  Susun keutamaan berpandukan keutamaan kepentingan dan keperluan semasa dan 
           harus selalu semak dan buat susun-atur keutamaan dari masa kesemasa.

9.    Jangan Tangguhkan Kerja
       ●  Anggap penangguhan kerja akan menjadikan anda orang yang malas.

10. Tingkatkan Tahap Toleransi Diri
       ●  Walau dimana anda berada, anda pasti akan berhadapan dengan orang yang memiliki 
           pelbagai kepercayaan dan tingkah laku. 
       ●  Meningkatkan tahap toleransi diri merupakan jalan terbaik untuk berhadapan dengan
           pelbagai orang.

11. Membina Inisiatif
       ●  Laksanakan tugas tanpa disuruh.
       ●  Laksanakan tugas yang berkualiti walaupun tanpa pengawasan pihak lain.

12. Berikan Komitmen Kepada Tugas
       ●  Tumpukan perhatian kepada apa yang mahu dilakukan, kaedah yang dipilih dan tempuh 
           yang ditetapkan.
       ●  Anggarkan juga apakah halangan dan kesukaran yang akan ditempuh.
       ●  Buat persediaan untuk menempuh segala situasi.

13. Sesuaikan Diri Kepada Perubahan
       ●  Perubahan harus didampingi bukan dijauhi.
       ●  Kenalpasti perubahan yang bakal ditempuh sebelum mendekainya.
       ●  Rancang cara menyesuaikan diri dengan menggunakan kelebihan yang dimiliki.

14. Fokus Kepada Kekuatan Diri
       ●  Kebanyakkan perkara buruk yang anda fikirkan berkaitan diri sendiri sebenarnya 
           tidaklah seburuk mana, ia lebih berkaitan kelemahan yang boleh diatasi.

15. Fokus Kepada Keputusan
       ●  Berfikir mengenai kesulitan akan menggugat kekuatan diri.
       ●  Fokuskan kepada proses dan keputusan yang dimahukan dan jangan selalu fikirkan
           kesulitan.

16. Kawal Prestasi Kerja
       ●  Buat pengawasan kerja dari masa kesemasa.
       ●  Dapatkan pandangan dan nasihat orang lain.
       ●  Soal diri sendiri apa yang masih belum dilakukan, bagaimana untuk lakukan dengan 
           lebih berkesan, perkara yang boleh meningkatkan kualiti kerja dan perkara lain yang 
           boleh dijadikan pengukur prestasi kerja anda.

17. Cipta dan Gunakan Peluang
       ●  Peluang selalunya tidak datang kepada anda dengan sendirinya. 
       ●  Anda harus mencipta peluang itu sendiri, kerana peluang ada dimana-mana.
       ●  Gunakan peluang sebaik mungkin kerana tidak semua orang mendapat peluang. 

18. Uruskan Kemarahan
       ●  Kemarahan yang tidak terkawal boleh memberi kesan buruk kepada personaliti dan 
           kerjaya.
       ●  Hindari orang atau suasana yang boleh meransang kmarahan anda.
       ●  Diamkan diri semasa anda marah, dan bercakap hanya selepas anda berjaya 
           mengawal kemarahan anda.
       ●  Tingkatkan kekuatan diri untuk memaafkan dan melupakan.

19. Uruskan Stres
       ●  Stres adalah kehidupan dan kehidupan adalah stres.
       ●  Libatkan diri dengan aktiviti sukan dan rekreasi.
       ●  Rancangkan penggunaan masa secara efektif.
       ●  Amalkan sikap bertolak ansur.
       ●  Belajar cara menguruskan stres dari pelbagai aspek.

20. Belajar dan Terus Belajar
       ●  Jadikan belajar secara berterusan sebagai agenda penting dalam kehidupan. 
       

Saturday, November 9, 2013

Orang orang tersohor yang memeluk Islam....

11 Orang Tersohor Di Dunia Yang Telah Mendapat Hidayah Dan Memeluk Islam





Tahukan anda siapakah 11 orang yang tersohor di dunia dalam bidang masing-masing yang pada akhirnya telah memeluk Islam? Mereka ini bukan sahaja tersohor, malah antara yang menggemparkan dunia dengan kepakaran dan keistimewaan yang unik dan tersendiri. Walaupun terlalu ramai orang-orang ternama yang telah memeluk Islam, di sini saya hanya paparkan senarai 11 nama orang yang amat terkenal dan berpengaruh yang telah mendapat hidayah dan memilih Islam sebagai jalan kehidupan yang kekal.





Apakah Hidayah?


"... Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, cenderung ke kanan dari gua mereka; dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam satu lapangan gua itu. Yang demikian ialah dari tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan) Allah. Sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah, maka dia lah yang berjaya mencapai kebahagiaan; dan sesiapa yang disesatkanNya maka engkau tidak sekali-kali akan beroleh sebarang penolong yang dapat menunjukkan (jalan yang benar) kepadanya."
 (Surah al-Kahfi 18:17) 



1. Muhammad Ali ( Cassius Marcellus Clay Jr.)
Seorang pesara petinju Amerika yang tersohor yang merupakan juara 3 kali World Heavyweight Champion dan pemenang pingat emas Olympic kategori Light-heavyweight. Ali menukar namanya setelah menjadi ahli kepada Nation of Islam pada tahun 1964 dan akhirnya bertukar menjadi Islam Sunni pada tahun 1975.





2. Yusuf Islam – (Cats Steven)
 Merupakan seorang Penyanyi Pop Britain yang amat popular di zaman 70an. Beliau telah memeluk Islam pada tahun 1979 dan merupakan seorang penyanyi yang bertaraf antarabangsa yang masih lagi meneruskan karier beliau dengan menghasilkan lagu-lagu berbentuk dakwah dan Islamik sehingga kini. Beliau juga pernah melakukan kolaborasi menghasilkan album bersama Kumpulan Raihan.
Antara lagu-lagu yang berbentuk Islamik atau nasyid beliau ialah “Aleef is for Allah”“My Mother”“Where are You Going” and “Allah is the only one God” . Beliau sekarang menetap di London, England. Anda boleh membaca kisah bagaimana beliau memeluk Islam disini.






3. Dr. Maurice Bucaille
Beliau merupakan seorang sarjana dan ilmuan Perancis yang ternama yang juga berprofesyen sebagai seorang Pakar Bedah. Untuk membolehkan beliau memahami intisari Al-Quran secara terperinci, beliau telah mengabdikan dirinya sepenuhnya mempelajari Bahasa Arab ketika berumur 50 tahun.
Selepas itu, beliau mula mencari bukti-bukti secara ilmiah dan saintifik tentang kebenaran serta kesucian agama Islam. Hasilnya, beliau telah berjaya menghasilkan sebuah buku bertajuk “Quran, Bible and Science” (Quran, Injil dan Sains) pada tahun 1976 dan ini telah mewujudkan kemarahan yang amat besar di kalangan para akedemik dan cendikiawan Kristian.

Setelah memperdalami ilmu Islam dan Al-Quran, beliau telah mengarang satu lagi buku berjudul“The Origin of Man” (Asal Usul Manusia). Ianya mengandungi penjelasan tentang asal-usul manusia mengikut pengertian dan tafsiran Al-Quran yang membuktikan segala persoalan dan eksperimen yang dibuat secara saintifik oleh para cendikiawan sebelum ini adalah bertepatan dengan apa yang diterangkan di dalam Al-Quran lebih 1500 tahun sebelumnya. Pihak gereja menerima penemuan Dr. Bucaille dan mengiktiraf research yang dilakukan oleh Dr. Bucaille sebagai satu sumbangan yang tidak ternilai kepada ilmu dan pengetahuan manusia (human knowledge) . Dr. Bucaille menjadi tersohor di seluruh dunia secara tiba-tiba sehingga beliau terkenal di Universiti Cambridge dan Oxford di United Kingdom dan di Universiti Yale dan Harvard di USA.
  



4. Muhammad Marmaduke Pickthall
Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936) adalah seorang intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Qur’an yang puitis dan tepat dalam bahasa Inggeris. Ia merupakan pemeluk agama Kristian yang kemudian berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis, yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis, ketua sekolah serta pemimpin politik dan agama.

Dididik di Harrow, ia dilahirkan dalam keluarga Inggeris kelas menengah, yang asal usul keluarganya mencapai taraf ksatria terkenal William sang penakluk. Pickthall berkelana ke banyak negara-negara Timur, mendapat reputasi sebagai ahli sarjana tersohor di Timur Tengah. Ia menerbitkan terjemahan Al Qur’an yang berjudul “The meaning of the Glorious Koran”. Semasa berkhidmat di bawah pemerintahan Nizam dari Hyderabad, beliau telah menerbitkan terjemahan Al-Quran ke dalam Bahasa Inggeris yang pertama yang diperakui oleh Universiti Al-Azhar di Mesir dan dirujuk oleh Times Literary Supplement sebagai satu pencapaian penulisan yang besar.


5. Michael Wolfe
Pengarang kepada buku berjudul The Hajj: An American’s Pilgrimage to Mecca, dan One Thousand Roads to Mecca: Ten Centuries of Travelers Writing About the Muslim Pilgrimage.Beliau juga merupakan seorang Penerbit Filem. Ibunya merupakan seorang Kristian, manakala bapanya seorang Yahudi. Beliau sangat dikenali setelah menerbitkan dokumentari bertajuk “An American in Mecca”, which aired on ABC's “Nightline” , pada bulan April 18, 1997. Beliau memeluk Islam ketika berumur 40 tahun.



6. Malcolm X
Dikenali sebagai Malcolm X di Amerika Syarikat; merupakan seorang aktivis afro-Amerikan dan Ketua Agama. Nama Islamnya ialah El-Hajj Malik El-Shabazz, pengasas Muslim Mosque, Inc.dan Organization of Afro-American Unity (Organisasi Perpaduan Afro-Amerika) dan juga pada suatu ketika menjadi jurucakap pada kumpulan Nation of Islam.
 
Pada tahun 1964, setelah melakukan haji di Mekah, beliau mengisytiharkan dirinya sebagai seorang Orthodoks Muslim dan membawa satu idea “brotherhood” yang bertujuan untuk menyatukan orang kulit hitam dan kulit putih di Amerika.

Beliau dibunuh pada Februari 1965. Semasa hayatnya, Malcolm X dikenali sebagai seorang ketua gerakan nasionalisme kulit hitam yang terkemuka di Amerika Syarikat.Anda boleh membaca perincian tentang sejarah hidup Malcom X di sini .


7. Maryam Jameelah
Berketurunan Yahudi Amerika dengan nama Margaret Marcus; beliau meupakan seorang journalis, pengarang dan poet. Juga merupakan pengarang beberapa buah buku. Mula mengenali dan meminati Islam pada tahun 1954, di mana dia kemudiannya amat tertarik dengan terjemahan Al-Quran iaitu The Meaning of the Glorious Koran hasil tulisan Marmaduke William Pickthall dan kerja-kerja penulisan Muhammad Asad yang merupakan seorang Mualaf berketurunan Yahudi. Karya Muhammad Asad seperti “The Road to Mecca” dan “Islam at Crossroads” telah menjadi sumber inspirasi kepada beliau untuk memeluk Islam.

Memeluk Islam pada 24 hb Mei,1961 di New York dan setelah itu mula menulis artikel bercorak islamik di journal Muslim Digest Durban, Afrika Selatan. Beliau banyak terpengaruh dengan hasil tulisan Sayyid Abu A’laa Al Maududi (pengasas Parti Jameah Islamiah di Pakistan) yang merupakan penulis tetap di Muslim Digest berkenaan. Beliau kerap menghubungi Sayyid Abu A’laa Maududi berbincang tentang dunia Islam dan Barat dan akhirnya koreponden beliau dengan Maulana Maududi telah diterbitkan dalam satu volum khas Muslim Digest berjudul“Correspondences between Maulana Mawdoodi and Maryam Jameelah”. Beliau juga telah menulis satu artikel bertajuk "Open Letter To HerParents", bertujuan mengajak ibubapanya mengikuti Islam. Antara karya-karya beliau ialah:

1. ISLAM VERSUS THE WEST
2. ISLAM AND MODERNISM
3. ISLAM IN THEORY AND PRACTICE
4. ISLAM VERSUS AHL AL KITAB PAST AND PRESENT
5. AHMAD KHALIL
6. ISLAM AND ORIENTALISM
7. WESTERN CIVILIZATION CONDEMNED BY ITSELF
8. CORRESPONDENCE BETWEEN MAULANA MAUDOODI AND MARYUM JAMEELAH
9. ISLAM AND WESTERN SOCIETY
10. A MANIFESTO OF THE ISLAMIC MOVEMENT
11. IS WESTERN CIVILIZATION UNIVERSAL
12 WHO IS MAUDOODI ?
13 WHY I EMBRACED ISLAM
14 ISLAM AND THE MUSLIM WOMAN TODAY
15 ISLAM AND SOCIAL HABITS
16 ISLAMIC CULTURE IN THEORY AND PRACTICE
17 THREE GREAT ISLAMIC MOVEMENTS IN THE ARAB WORLD OF THE RECENT PAST
18 SHAIKH HASAN AL BANNA AND IKHWAN AL MUSLIMUN
19 A GREAT ISLAMIC MOVEMENT IN TURKEY
20 TWO MUJAHIDIN OF THE RECENT PAST AND THEIR STRUGGLE FOR FREEDOM AGAINST FOREIGN RULE
21 THE GENERATION GAP ITS CAUSES AND CONSEQUENCES
22 WESTERNIZATION VERSUS MUSLIMS
23 WESTERNIZATION AND HUMAN WELFARE
24 MODERN TECHNOLOGY AND THE DEHUMANIZATION OF MAN
25 ISLAM AND MODERN MAN
Jika anda ingin membaca karya biografi bagaimana beliau memeluk Islam, sila klik pautan ini (B. Inggeris)



 
8. Dr. Gary Miller

G.R. Miller (Abdul-Ahad Omar) adalah seorang pakar matematik dan seorang ahli teologi. Dia aktif dalam kerja-kerja misionari Kristian dalam hidupnya tetapi dia segera mulai menemukan banyak ketidakkonsistensi dalam Bible. Pada 1978, dia secara kebetulan membaca Al-Qur’an dengan mengharapkan bahawa perkara yang sama berlaku seperti dalam Bible iaitu masalah ketidakkonsistensi seperti kandungan campuran kebenaran dan kebohongan. Alangkah terkejutnya beliau setelah mendapati Al-Quran mengandungi isi yang agak sama dengan Bible tetapi isi dan intipati daripada Al-Quran adalah amat konsisten sekali dan mengandungi kebenaran yang amat nyata dan jelas. Sehingga hari ini, setelah beliau memeluk Islam, beliau aktif memberi penjelasan kepada umum tentang kebenaran agama Islam melalui radio dan televisyen. Beliau juga adalah pengarang beberapa artikel dan penerbitan tentang agama Islam.

Dr. Gary Miller (Abdul Ahad Omar) berasal daripada Kanada. Beliau merupakan seorang pakar matematik yang mendalami ilmu teologi (ketuhanan) Kristian. Pada tahun 1978 beliau dihadiahkan al-Quran dan selepas membacanya beliau mula menyedari tentang kepincangan Bible dan kebenaran al-Quran. Beliau terus memeluk agama Islam dan merupakan seorang pendakwah Muslim yang komited hinggalah ke hari ini. Antara tulisan beliau yg menarik ialah yang bertajuk "The Amazing Quran" (Quran Yang Mengagumkan .
  
Dalam tulisan ini beliau membuktikan bahawa al-Quran adalah wahyu dan tidak mungkin ditulis oleh manusia dengan menggunakan pendekatan saintifik. Antara tulisannya ialah, Seperkara yang mengejutkan golongan yang bukan Islam selepas mereka mengkaji al-Quran ialah, ia tidak seperti apa yang mereka jangkakan. Bagi mereka, al-Quran ialah sebuah kitab tua yang datang dari padang pasir Arab dan berumur lebih kurang 14 abad. Justeru mereka menjangkakan, isi-isinya pasti juga tua lagi kuno seperti umurnya. Sebahagian daripada mereka pula menjangkakan, oleh kerana ia datang dari padang pasir, ia pasti banyak bercerita tentang padang pasir.

Tiba-tiba mereka menyedari bahawa ia tidak seperti itu. Al-Quran boleh dikaji secara saintifik kerana ia mengutarakan sesuatu yang tidak diutarakan oleh kitab-kitab agama lain secara amnya. Malah al-Quran mampu menyahut cabaran ahli-ahli sains. Konsep sains pada hari ini ialah satu konsep yang memerlukan bukti. Jika seseorang mengutarakan sesuatu teori, pakar-pakar sains tidak akan mempedulikannya melainkan jika ia disertakan dengan bukti dan sanggup melalui beberapa ujian yang saintifik. Al-Quran sebenarnya sanggup diperlakukan seperti itu untuk membuktikan bahawa ia adalah benar. Seribu empat ratus tahun sudah berlalu dan tidak ada sesiapa pun yang mampu membuktikan kepalsuan al-Quran, justeru al-Quran adalah sebuah kitab yang hak lagi benar.


9. Dr. Abu Ameenah Bilal Philips
"After about 6 months of reading and discussion, I had made my decision and embraced Islam in 1972."

"Hanya lebih kurang 6 bulan membaca dan berdiskusi, saya telah membuat keputusan untuk memeluk Islam pada tahun 1972"


Dr. Abu Ameenah Bilal Philips dilahirkan di Jamaica, tetapi membesar di Kanada. Semasa belajar di Simon Frasier University di Vancouver, Kanada, beliau pernah menjadi pemain gitar di kelab malam. Malah ketika beliau melawat Malaysia, beliau pernah terkenal dengan panggilan Jimmy Hendrex of Sabah.
Setelah beliau memeluk Islam pada tahun 1972, beliau telah berusaha mempelajari Bahasa Arab. Hasilnya beliau berjaya mendapat diploma dalam Bahasa Arab dan menamatkan ijazahnya dalam bidang Usuluddin di Universiti Islam Madinah pada tahun 1979. Seterusnya beliau menamatkan Master dalam bidang Teologi Islam di Universiti Riyadh pada tahun 1985 dan menamatkan PHdnya di University of Wales dalam bidang Teologi Islam pada tahun 1994. Beliau pernah mengajar Pendidikan Islam dan Bahasa Arab di sekolah swasta di Riyadh selama lebih 10 tahun. Beliau juga mengikuti Kursus Master dalam Pendidikan di bahagian Penelitian Islamiah di Shariff Kabunsuan Islamic University di Cotobato City, Mindanao, Filipina. Semasa di Saudi, beliau pernah juga menerbit rancangan “Why Islam” di Saluran 2 yang lebih menutamakan wawancara mengapa seseorang itu memeluk Islam.


10. Aminah Assilmi
Aminah asSilmi ialah seorang bekas Kristian Protestan dari kumpulan Gereja Southern Baptist. Beliau juga merupakan seorang aktivis dari kumpulan pembebasan wanita yang radikal dan pernah bertugas sebagai seorang wartawan penyiaran. Beliau merupakan seorang pelajar yang pintar dan mendapat pelbagai anugerah kecemerlangan ketika berada di sekolah. Ketika di kolej beliau terpaksa belajar dengan wanita-wanita Arab yang rata-ratanya memakai tudung. Beliau menganggap mereka sebagai golongan yang menjijikkan. Akhirnya beliau mengambil keputusan untuk berdakwah kepada mereka agar mereka menganut agama Kristian.

Untuk tujuan itu beliau telah mengkaji Islam dengan mengkaji al-Quran, Sahih Muslim dan 15 buku yang lain. Kajian terhadap Islam ini berterusan selama 2 tahun dan akhirnya persepsinya terhadap Islam telah berubah. Ketika itu barulah beliau menyedari betapa Islam merupakan agama yang amat memuliakan wanita. Pada tanggal 21 Mei 1977, beliau mengucap dua kalimah syahadah. Selepas memeluk Islam beliau berpakaian menutup aurat dan tindakan itu menyebabkan beliau kehilangan kerjayanya sebagai seorang wartawan penyiaran di Denver. Malah mahkamah memutuskan beliau dipisahkan daripada anak-anaknya disebabkan keislamannya. Akhirnya, dengan izin Allah, anak-anaknya, ibu bapanya dan bekas suaminya memeluk Islam.








  
 


11. Dr. Jerald F. Dirks (Abu Yahya)
Dr. Jerald F. Dirks adalah merupakan bekas seorang Paderi di United Methodist Church. Mempunyai Masters dalam bidang Divinity dariapada Universiti Harvard dan PHd dalam bidang Psikologi dari University Of Denver. Beliau merupakan pengarang kepada buku berjudul “The Cross and the Crescent: An Interfaith Dialogue between Christianity and Islam” (2001), and “Abraham: The Friend of God” (2002) . Beliau telah menulis lebih 60 artikel ilmiah mengenai psikologi klinikal dan lebih 150 artikel mengenai kuda-kuda Arab (Arabian Horses).


Semasa di Harvard University, beliau lebih banyak mengkaji tentang agama Budha dan Hindu tetapi tidak mengenai agama Islam walaupun telah menulis artikel tentang penurunan dan pendedahan Al-Quran.