Friday, April 2, 2010

Puisi:Pasar Beringharjo

Membunuh waktu di Pasar Beringharjo
kota batik dan jejamuan
hirok pikok tidak pernah memberi aku
suatu ketenangan
hati terus gersang dari kelunakan cinta
Kasih Maya datang menyapa bagai bayu

hatipun berbunga bagai kuntuman harum
Ku puja dirimu laksana musafir merayu purnama
Asyiknya aku meneguk pintu cinta mu
walaupun ada pagar berdiri
ku cuba sampai patah kaki
bukan impiku begini sudah
Lalu gersanglah kembali lembah yang pernah subur
Aku bukan lari dari Maya
bagiku Maya adalah atma
Apa yang ada hanyalah padang pasir tandus.
Di hatiku tergaris seribu luka
Di jiwaku tempat berlari seribu kecewa
bukan..
bukan salahmu Mayaku
Aku lah itu
insan kerdil
yang tak dapat melawan arus
lalu...
dikota Yokya ini pun
Aku masih menyanyi
lagu hampa irama kecundang
hanya satu pinta harap
Mayaku..
lagumu bukan lagu derita
menyanyilah irama riang
dan gendang girang

andai Maya bahagia
Aku akan tersenyum
walaupun bercucuran air mata

Pasar Beringharjo
Yokyakarta

No comments:

Post a Comment