Wednesday, November 23, 2011

Puisi rindu buat Maya

Gunung merapi Ketup Jokja
                                                        Borobudur


Maya...
masihkah tersisa bara dendam itu
pada diri yang sepi
pada jiwa yang luka
pada cinta yang setia
walaupun tangan ini tidak bisa melukis langit
namun wajah pucatmu masih tetap menjadi pelangi
yang menebar tujuh warna
pada sebuah hati yang keciwa
Maya....
masihkah memabara asap nista
pada diriku yang masih setia
bulan desember datang dan berlalu
membawa setimbun albam cinta
gambarnya aku tatap
menjadi beberapa arca
lalu ku bangunkan sendiri
pada seluruh kujur rasa

Maya..
dalam dendammu
tiuplah api berita
tentang bahagiamu
tentang lagu syahdu yang kau nyanyikan berdua
dipesisir pantai Sampurna
tentang lagu anak
tentang dodoi mu
kan Aku selalu berkata
bahagiamu bahagiaku
senyummu munajatku
diatas sejadah rindu
ku hulur kad biru
tulislah ceritamu
tawa hilai
mesra sekata
panas dikala sejuk
sejuk dikala panas
Maya..
tulislah berita itu
Aku amat rindu
pada setiap malam bisu
Ku ukir nama mu pada nuansa rindu
Agar kau tahu
Cinta itu gah tulus untuk mu

Dalam tiap untaian do’a malam ku
Selalu ku sebut namamu dengan hati merindu
Bayang senyum mu
Hantarkan diri pada peraduan hati
Maya..
repotasilah padaku


No comments:

Post a Comment