Sunday, January 2, 2011

Untuk semua Guru:Tips mengajar menarik


 

TIPS MENGAJAR UNTUK PENGAJAR

"Perhatikan intonasi suara Anda"

Gunakan :

10 persen intonasi rendah / monoton / serius
20 persen intonasi sedang / ramah / tenang/ senyuman
30 persen intonasi tinggi/ tegas / fokus / berani /keras
40 persen intonasi sedang-tinggi/ antusias / humoris / semangat /ceria1. Avoid Poison Talk (Hindari Kata Beracun) – There is no Benefit for being Cruel

Kata2 yang sinis, mencemooh, mengejek, menyindir, sering memberikan kepuasan pribadi kepada kita, tetapi tidak berguna sama sekali dalam kehidupan bersosial kita. Hilangkan semua Kata2 Beracun dari kebiasaan anda berbicara. Perhalus juga semua makian dan amarah anda tanpa menghilangkan keseriusan anda dalam berkomunikasi.
Hindari kata2 keras/kasar:

2. PowerTalk is Short (Katakan seperlunya) – Just Say What is Necessary

Kata kata yang berlebih sering malah mengaburkan arti dan memperkeruh suasana, katakan secukupnya dan berhentilah berbicara.
Kita diberikan dua telinga dan hanya satu mulut dengan maksud untuk lebih mau sungguh2 mendengarkan dan sedikit berbicara.
Dalam dunia yang terlalu banyak informasi ini singkat selalu lebih kuat dan di-ingat.

3. PowerTalk is Detail (Katakan dengan Detil) – God is in the Detail

Katakan dengan detail dan tepat, ini penting dalam komunikasi untuk menghindarkan kesalah pahaman, dan kekaburan arti. Singkat tapi harus cukup detail pada persoalan nya sehingga tidak membuat kebimbangan. Ketika pendengar merasa kabur artinya maka dia akan mengasumsikan yang terburuk, atau malah salah mengartikan yang bisa berakibat buruk. Ketepatan komunikasi sangatlah penting untuk menghindari kebingungan

4. PowerTalk is Targeted (Pilihlah kata2 yang tepat dan bertujuan) – Use Winning Words

Kita harus mencari dan menemukan Kata2 Kunci yang dapat dipakai untuk mempengaruhi orang dan berkomunikasi dengan kuat. Kata2 kunci ini sering harus disesuaikan dan di cocokkan dengan personality pembicara, carilah satu2 dan jadikan kosa kata sehari hari anda.
Pembicaraan kita harus mentargetkan pada tujuan kita berkomunikasi.
Apa tujuan kita dalam berkomunikasi ini?:

5. PowerTalk is about the “Truth” (Katakan yang sebenarnya) – Say What you Mean

Katakan yang anda maksudkan sebenarnya apa. “Jujur” adalah satu2 nya cara untuk dapat mempunyai kredibilitas dan kepercayaan.
Credibility dan Trust menguatkan siapa “Anda” dan membuat apa yang anda katakan menjadi berpengaruh karena Anda “Siapa”, dan bukan sekedar “Apa” yang anda katakan. Dalam jangka panjang ini strategi komunikasi paling penting.

6. PowerTalk brings Real Action (Lakukan apa yang anda katakan) – Mean What You Say

“Over-deliver” dengan apa yang anda telah katakan, laksanakan sesuai janji anda. Reputasi anda akan terdengar oleh orang lain, dan reputasi anda mewakili perusahaan dan nama anda. Kejujuran harus dibarengi dengan tindakan yang nyata untuk menguatkan kita dalam berkomunikasi. Untuk menjadi sukses, kita harus melihat Hidup ini bukan sekedar basa basi.

7. PowerTalk is being Nice (Katakan dengan semanis mungkin) – Dont Be Mean When You Say It

Berilah “muka” pada orang lain, jangan menjadi galak, ganas, menyakitkan, sarkastik, walaupun mereka ternyata salah dan anda benar. Menanamkan maaf dan kebaikan akan memberikan buah dikemudian hari dan menciptakan teman. Memperhalus kata2 kita dalam berbicara memberikan kelebihan kekuatan pada teknik komunikasi kita yang akan menguntungkan kita.
Contohnya :
“Luar Biasa!’
“Sukses Untuk Anda”

MACAM-MACAM TIPE AUDIENCE DI SINI


PERILAKU RAMBLER

Gejala: Berputar-putar, berbicara panjang dan OOT. Analisis, analogi dan berbagai contoh digunakan dengan tidak relevan.

Resep:
- Kembalikan fokus dan perhatiannya. Nyatakan kembali poin-poin yang relevan.
- Arahkan pertanyaan kepada audience secara keseluruhan, lihat reaksi mereka.
- Tanyakan hubungan antara topiknya dengan topik yang sedang didiskusikan.
- Gunakan alat bantu visual, mulailah menulis di flip chart, nyalakan OHP.
- Katakan: "Maaf, bisa diringkaskan poinnya saja?"

PERILAKU SHYNESS ATAU DIAM

Gejala: Kurangnya partisipasi aktif.

Resep:
- Ganti strategi dari diskusi kelompok ke transaksi individual dan sebaliknya.
- Beri penghargaan dan dorongan yang besar untuk setiap kontribusi.
- Libatkan secara langsung dengan bertanya kepadanya.
- Maintain kontak mata.
- Tunjuk Dia sebagai pemimpin kelompok kecil audience.

PERILAKU TALK-ACTIVE

Gejala: Tahu segala sesuatu, memanipulasi audience, suka mengeluh dan sebagainya.

Resep:
- Pahami berbagai komentarnya.
- Beri batas waktu untuk mengekspresikan komentar, dan lanjutkan acara.
- Buat kontak mata, dan bergeraklah ke arahnya.
- Beri perhatian khusus kepadanya saat break.
- Katakan: "Itu menarik sekali, sekarang kita lihat bagaimana pendapat yang lain".

PERILAKU SHARPSHOOTING

Gejala: Mencoba menembak Anda atau mencoba menggoyang Anda.

Resep:
- Akui jika ada pertanyaan yang tidak kita tahu jawabannya, minta ia sendiri menjawabnya, atau limpahkan kepada audience.
- Tekankan sekali lagi bahwa ini semua adalah proses belajar bersama.
- Abaikan jika sangat sulit diubah.

PERILAKU HECKLER

Gejala: Selalu tidak setuju dengan apapun yang Anda katakan, melakukan serangan secara pribadi.

Resep:
- Alihkan pertanyaannya kepada audience atau kepada orang lain yang lebih mendukung Anda.
- Akui perasaannya, dan lanjutkan sesi.
- Akui dan pahami poin positif dari komentar atau pertanyaannya.
- Katakan "Saya hargai pendapat Anda, tapi Saya juga ingin mendengar dari yang lain".

PERILAKU GRANDSTANDING

Gejala: Terjebak pada agenda pribadi.

Resep:
- Katakan: "Anda berpegang pada pendapat, keyakinan atau perasaan Anda sendiri. Saya hargai itu, tapi kita sekarang harus melanjutkan ke subyek berikutnya".
- Atau katakan: "Bisakah Anda menjadikannya sebagai pertanyaan?".
- Atau katakan: "Kita mungkin bisa melanjutkannya jika waktu memungkinkan, setelah presentasi mungkin?"

PERILAKU HOSTILITY

Gejala: Bertahan, marah, atau membuka arena tempur.

Resep:
- Hostility bisa jadi adalah topeng dari sebuah ketakutan. Lakukan reframe dengan kata-kata yang bisa menunjukkan bahwa di balik semua itu adalah ketakutan. Ini akan men-depersonalize-nya.
- Respon ketakutannya, bukan sikap hostile-nya.
- Tetap tenang dan sopan. Jaga temperamen.
- Jangan tunjukkan ketidaksetujuan. Bangunlah argumentasi berdasarkan apa yang keluar dari mulutnya.
- Pertahankan kontak mata tanpa amarah.
- Selalu buka peluang baginya untuk menarik diri secara terhormat, jangan dipermalukan.
-Katakan: "Anda sepertinya kecewa sekali, apakah yang lain juga demikian". Cek audience atas pertanyaan Anda itu. Ini akan menciptakan tekanan lingkungan baginya.
- Jangan gunakan berbagai asumsi atau tuduhan. Bertahanlah pada fakta.
- Doronglah agar masalah bisa diselesaikannya sendiri. Bisa jadi ia belum punya solusi atau bisa jadi ia terlalu pesimis.
- Jika terpaksa, abaikan saja.
- Bicaralah padanya secara pribadi selama break.
- Sekali lagi jika terpaksa, mintalah ia meninggalkan ruangan demi kenyamanan audience yang lain.

PERILAKU GRIPPING

Gejala: Mengajukan komlain yang mungkin beralasan.

Resep:
- Tunjukkan kepadanya bahwa kebijakan sesi tidak bisa diubah.
- Validasi komentar atau poinnya, mungkin ia akan bisa menerima.
- Tunjukkan bahwa Anda berkeinginan untuk berdiskusi dengannya secara pribadi.
- Tunjukkan betapa ketatnya waktu yang tersedia untuk sesi Anda.

PERILAKU SIDE CONVERSATOR

Gejala: Mengobrol, bisa tentang topik yang sedang didiskusikan, bisa juga tidak. Yang jelas, ini bisa mengalihkan perhatian orang lain dari Anda.

Resep:
- Jangan permalukan mereka.
- Tanyakan pendapatnya berkaitan dengan topik yang sedang didiskusikan.
- Minta mereka berbagi pandangannya.
- Melangkahlah ke arah mereka dengan rileks.
- Pertahankan kontak mata.
- Berkomentarlah tentang fenomena itu, tapi jangan memandang ke arah mereka melainkan ke audience keseluruhan.
- Berdirilah di dekat mereka, tanya pada audience di sebelah mereka sebuah pertanyaan, sehingga pusat diskusi akan berada di wilayah mereka.
- Jika terpaksa berhentilah, dan tunggu.

PERSIAPAN UNTUK MENGHADAPI BERBAGAI PERILAKU

- Buat aturan untuk mengangkat tangan bila ingin berkomentar atau bertanya.
- Atau, katakan bahwa tanya jawab akan dilakukan di akhir sesi.
- Jika ada yang mulai menginterupsi, ingatkan kembali aturan di atas.
- Jika mereka tetap ngotot, Anda bisa membuka diskusi terbuka. audience selain mereka, cenderung akan berpihak kepada Anda. Ingatlah bahwa tugas Anda bukan terlibat dalam debat dan argumentasi, Anda fasilitatornya.

Separuh tanggungjawab sesi ada pada audience.

Mereka bertanggungjawab untuk datang tepat waktu, mengikuti seluruh sesi sampai selesai, mendengarkan Anda, bertanya secara relevan, menjaga kesopanan dan kedamaian.

Tugas Anda: Menciptakan itu semua.

12 CARA MENUTUP PRESENTASI ANDA

Anda memulai bicara dengan pembukaan yang memukau. Anda berselancar dengan percaya diri masuk ke isi bicara. Lalu, Anda kehabisan bensin saat mendekati penutupan. Anda telah selesai bicara, tapi audience Anda masih belum selesai mendengar. Mereka menatap Anda. Anda menatap mereka. Sunyi. Senyap.

Tangan Anda mulai 'gratil', memutar-mutar pulpen. Mengetuk-ngetuk mikrofon ke meja. Membenarkan posisi dasi yang seperti selalu miring. Ujungnya, Anda menyerah dan hanya mengucap kata perpisahan yang sama dari bicara ke bicara: "Terima kasih". Untungnya audience Anda masih memberi applaus. Anda bisa bernafas lega kembali.

Bagaimanakah Anda bisa mengakhiri bicara dengan tingkat percaya diri yang tetap terjaga? Berikut ini adalah 12 cara menutup bicara Anda, saya ringkaskan dari materi oleh Peter F. Jeff. Semoga bermanfaat.

TITLE CLOSE

Anda bisa menutup bicara dengan menggunakan judul dari bicara Anda. Jika pelawak meninggalkan ruangan dan audience tetap tertawa, maka pembicara bisa meninggalkan ruangan dan audience tetap berpikir - sampai mereka tiba di rumah.

Teknik inilah yang melahirkan usulan dari para pakar public speaking untuk menulis bagian akhir lebih dahulu, baru memilih judulnya.

CIRCULAR CLOSE

Teknik ini mengikuti ... klasik public speaking,

"Tell 'em what you are going to tell 'em; tell 'em, then tell 'em what you told 'em."

Anda, bisa mendahuluinya dengan mengatakan:

"Kini kita sampai ke tempat di mana kita memulainya."

Cara yang paling mudah, adalah dengan memulai bicara Anda dengan sebuah pertanyaan. Dan, jawaban dari pertanyaan itulah yang menjadi penutupan Anda.

"Apa jadinya jika Anda punya target, dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"


CHALLENGING CLOSE

Tantanglah audience Anda.

"Tunjukkan bahwa saudara-saudara mau!"
"Buktikan bahwa saudara-saudara bisa!"
"Buatlah dunia melihat bahwa saudara-saudara mampu!"

"Seperti apa yang dikatakan oleh Ikhwan Sopa, 'Segala hal lebih berat di kepala dari pada di pundak'. Jalani saja!"

Gunakan kata-kata perintah.

"Gunakan!"

INVITATION CLOSE

Undanglah audience Anda.

"Tugas kita adalah tugas besar. Tanpa kebersamaan, maka semua itu akan sia-sia. Mari kita lakukan bersama. Mari kita jalani bersama. Demi kesuksesan kita semua."

"Inilah saatnya, dan di sinilah tempatnya. Dengan bersama, kita pasti bisa melakukannya!"

QUOTATION CLOSE

Ungkapkanlah kembali kata-kata dari orang besar dan terkenal.

"Kita diberi dua telinga dan satu mulut. Agar kita lebih banyak mendengar."
Abraham Lincoln.

REPETITIVE CLOSE

Gunakan perulangan kata yang mirip atau sama dan indah serta gampang diingat oleh audience Anda.

"Hidup adalah petualangan dan pelajaran. Sambutlah tantangannya. A duty, perform it. An opportunity, take it. A journey, complete it. A promise, fulfill it. A puzzle, solve it. A goal, achieve it."

SING-SONG CLOSE

Mintalah audience Anda mengulangi kata atau kalimat Anda.

"Hadapi dan kontrol!"
"Hadapi dan kontrol!"
"Hadapi dan kontrol!"


SUGGESTIVE CLOSE

"Sebelum Saya tutup, perkenankanlah Saya menyimpulkan poin utama dari sesi kita."

RELIGIOUS CLOSE

"Jazakumullah khairan katsira. Wabillahittaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh."

"Semoga Tuhan memberkati Anda semua..."

CONGRATULATORY CLOSE

"Salut buat Anda semua, semoga sukses selalu..."

PROVERBIAL CLOSE

Yang ini adalah plesetan dari kalimat atau kata-kata yang populer dan terkenal.

"Akhir kata... adalah kata-kata akhir."
Keliek Pelipur Lara - Wapres Republik BBM

"Kalo ada jarum yang patah, jangan simpan di dalam peti. Kalo ada kata yang salah, jangan lapor polisi."
Tugiman Binsarjono - Tax Trainer, teman saya.

(Pokoknya banyaklah, ambil saja berbagai pantun jenaka yang bertaburan dan sering Anda dengar sehari-hari.)

DEMONSTRATION CLOSE

Anda bisa melakukan peragaan sambil mengatakan penutupan Anda. Sambil menutup buku. Mematikan slide. Menutup notebook dan sebagainya.

KESIMPULAN

Menutup bicara dengan kreatif, akan membuat sesi bicara Anda selalu diingat dan dikenang audience Anda.

From : Lantabur

No comments:

Post a Comment