Tuesday, January 19, 2010

Untuk siapa saja yang namanya Maya



Tidak pernah terlintas walau sekilat
untuk menyakiti hatimu
apalagi memadamkan riang tawa
telah ku hitung kira segalanya
antara bicara dan kata
aku terhambat sendirian
antara dua patamurgana
sedangkan perjalanan mu
mesti sealir berjalan bagai arus sungai
walaupun airnya lesu
teruskalah riak recah alunmu
bagiku...
itulah mahligai kasih
istana sayang
kukalungkan dilehermu penuh keabadian
antara badai keluarga dan sebuah kerinduan
Aku berjanji...
andai setelah perjalananmu berkemudi
lalu bahtera itu tidak dapat memberimu arah
dan tak dapat meniupkan seruling damai
tak terpahat sebuah kata bahagia...
akan ku tebus kesilapanku
atas nama cinta

jam 2 -20/1/2010
saat paling kritis

No comments:

Post a Comment