Wednesday, March 31, 2010

Burung dan Mawar merah

 suaTu hri bRung jTuh cNta pdA mwR pTih,
bRung'pn bRusHa mnGunGkp'kn prasaan'a Tpi mwaR pTih bRkta "q tak akan

prnah bsA mncnTai u ,jkA u dpT mnGubaH q mnjDi mwR mRah!!"
dan suAtu hRi bRung dTang kmBLi,
dy mMtong syaP'a 'nMNbARKN DrAH'A Pd MWaR PUTIh,

HNgG DY brubaH mnJadi mrAh,
akHir'a,

mwR sdaR sbRpa bSar burung mNcnTai dRi'a Tpi sMua terLmbat,

u bRung Tak'n kmbLi Lgi k'dunia..
so,.....................
harGaiLah siapa puN ynG mNcNtai u.............
sBLum dy pRgi untk sLama'a

Puisi:didepan Kraton

Berdiri kaku
didepan Kraton Yokya penuh misteri
ku balik dairi
ke temui timbunan cerita
lalu ku gagumi dalam diam
menyapa lembut dalam doa
dan menghadiahkan sekalung  bunga

Didepan Kraton ini pun
ku cari kelibat Maya
tapi yang ada
adalah ukiran jawa
Aku terduduk lagi
mencari dimana Maya

Kraton Yokya
30-3-2010

Tuesday, March 30, 2010

Kisah:Doa seorang anak

Seorang anak yang berusia belasan tahun sembahyang maghrib..lepas tu dia berdoa dan doanya didengar oleh Ayah dan Ibu...antara lain anak itu berdoa...
"...dan, berkatilah Papa dan Mama. Tapi jangan berikan kepada mereka anak baru. Mereka tidak begitu baik mengurusi anak yang sudah ada..."

Ayah dan ibu berpandangan

Kisah orang baru kawen

Sang suami yang baru berkahwen merasa hairan melihat tingkah laku isterinya, yang pada malam pertama membuka jendela dan menatap ke langit melihat bintang-bintang.

Dengan jengkel suaminya berkata...
"Ada apa gerangan kau menatap langit di malam pertama kita ini?" Jawab sang isteri,
"Menurut ibu saya, malam ini akan menjadi malam terindah selama hidup saya. Jadi saya tak akan melewatkan sedetik pun keindahan malam ini, aku akan menatapnya sampai pagi."

Puisi:Ku cari Maya di Gadjah Mada

Ramah mentari pagi
bagai kaca ditaburi pelangi
Aku hanya termangu
digedung tinggi Universitas gadjah Mada
dalam simpang siur siswa
menyusun alam mencangkul pengetahuan
namun Aku adalah Aku
masih tak terbangun
ditampari keriuk pada jiwa yang mabuk
redam dihanyut mimpi
Sukarnya setanggi senyum
mekarnya pun dibuat buat
bening hening pening berpusing
Maya...
berikan Aku sapu tangan itu
kerana sampai disini pun
Aku masih mencarimu
tiada lagi jampi bisa melakar diri
terbuang terbang bagai layang layang putus tali
kati patang
dlam kesunyian yang mencakar
Aku mimpikan
Mayalah itu
siswa yang menuju kuliahku

29-3-2010
Gadjahmada

Monday, March 29, 2010

puisi:dalam perjalanan

kakiku masih melangkah
meninggal jambatan patah
diseputar kota Rejawinangun
dan dairah Piyungan
kutemui kesejukan Yokyakarta
ku sisir lagi pesisir
parangtritis dengan kedahsyatan ombak
dengan para pengunjung
domestik dan mancanagara

langkah itu kuteruskan lagi
didataran gunung Kidol
indahnya Glagah
drini dan baron
untuk ku cari sebuah ketenangan
dan semuga kutemui Maya
namun ..
dalam perjalanan sepi
aku pun masih begini

parangtritis Yokya
28-3-2010

Saturday, March 27, 2010

Puisi : gunung merapi

Merenung panas gunung merapi
berdesir hingusan panas
betapa asap dan lava
putih dan saga
hati ku pun tak pernah reda

Ku jenguk lagi
pada ketinggian gunung
terkenang kembali pada gunung Kinabalu
dan anak taman jambo
tempat tumpahnya cinta

Dalam kesibukan kota pelajar
dengan insan pelbagai
dan keriuhan
namun hatiku tak tenang juga
didairah istimewa Yogyakarta
dijalan Malioboro
ku temui suku Jawa Sunda Minang
Bali dan Madura
tapi dimana anak Bugis yang sering ku sanjung puja

Aku merentas lagi
pada Depok dan kalasan
yang nampak cuma lintasan lansung Maya
terpancar melalui sitlait hati
teguh berdiri
tegak bersemadi
terpacak tetap dipadang hati

Dairah istimewa Yokyakarta
26--3-2010

Thursday, March 25, 2010

puisi:didataran klia

Meraba luka didada
pedih sedihnya masih ternganga
bising jentera di k l i a
terasa bertambah sembilu
malam gelap pagi pun berwarna ungu
aku pun tak tau
siapa diriku
yang aku tahu aku adalah Maya
kerana dalam suka
dalam duka
aku adalah Maya
mata hati tangan kaki
hari dan bulan
adalah maya
dimana mana ada Maya
Aku lah lakaran hiba
yang sering tidur atas tikar rindu
biarlah dunia buta
asal Maya tau

mennti pesawat garuda di klia
9 malam

Sunday, March 21, 2010

Puisi dalam perantauan 5

Telah beribu langkah longlai
ku gagahai merentas luka
namun bisanya mengalir juga
tersepit anatara keluarga dan cinta
lah ku tahu
maya tetap kukuh dibatu hati
lah ku tahu
atma cinta tetap bertiup
membawa angin sejuk
bersemadi di peta hati lubuk nurani
lah ku tahu
Mayaraini
adalah hati dan mata
adalh irama dan lagu
adalah tangkai dan bunga
adalah bulan dan laut
adalah aruma dan mawar

Aku berjalan juga
mencari jawapan
entah bila

Selat teberau Johor
20 -3-2010

Monday, March 15, 2010

Renungan:::paling dan paling

Orang Yang Paling...
Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu solatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s

Siapakah orang yang manis senyumannya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada sentiasa menumpuk-numpukkan harta.

Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan...

Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak kerana telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.

Sunday, March 14, 2010

Puisi:diatas bukuit bendera

Berjalan tanpa lurah
ku ikut saja kata kaki
semua deduri
ku lihat insan galak tersenyum
hilai ketawa menambah kebisingan
kenapa aku terlalu pahit untuk tersenyum
diatas bukit bendera
ku junam pandangan
adalah paku paku dan ular tedung
kabus putih siang hari
kenapa ku lihat hitam bagaikan kelam
diatas bukit bendera ini
ingin rasanya
ku laungkan hasrat
pada jeriji derita
yang menghimpit dada
ah...ruapanya
keindahan ini tidak memberi aku ruang
untuk turut ceria
lalu pada kerusi batu
aku terduduk lagi

Bukit bendera Pulau pinang

Tuesday, March 9, 2010

Puisi:sendirian

Sendirian dibawah teduhan rambulan
malam penuh pilu
ku terbangkan hati
mengadap Maya
entah sampai entah tidak
apakah maya dapat rasakan
getaran walang bisikan kecundang

Sendirian dibawah bulan
dengarkah bisikan rindu
mana bayangmu
hanya bayangku sendiri
gelap dan hitam
masih adakah insan maklum
mengerti betapa luka hati hati
dimamah gergaji pilu tungkul sengsara
dalam rebah
ku ingin bangu kembali
mencari maya

Saturday, March 6, 2010

Kisah renungan:masa dan cinta

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya.

Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

"KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong saya!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN, "Aduh! Maaf, CINTA!" kata KEKAYAAN.

"Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. saya tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.

CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.

"KEGEMBIRAAN! Tolong saya!", teriak CINTA.

Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.

"KECANTIKAN! Bawalah saya bersamamu!", teriak CINTA.

Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor. saya tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan saya. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas, "Oh, KESEDIHAN, bawalah saya bersamamu", kata CINTA.

Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. saya sedang sedih dan saya ingin sendirian saja...", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah saya, apa jadinya dunia tanpa saya, tanpa CINTA? Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!"

CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi

Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah "MASA", kata orang itu.

Lalu CINTA bertanya "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? saya tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran.

"Sebab", kata orang itu, "hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu......"

...

Wednesday, March 3, 2010

Kenapa suka bertengkar



BERTENGKAR, hingga merah muka, asalnya mencari mana yang salah dan mana yang benar. Akhirnya berganti menjadi merendahkan orang lain dan tidak menghargai pendapatnya.

Perkataan sudah keluar, kemarahan timbul, kebenaran hilang. Persahabatan berganti jadi permusuhan. Renggang hati kedua belah pihak.

Bagi yang mencemuh, tidak ada pendapat berharga, tidak ada buah fikiran yang benar. Kerjanya hanya mencari mana yang salah, di mana cacat dan celanya. Budi begini sangat rendah, tidak boleh dibawa ke tengah. Pekerjaan mencela mudah. Tidak ada yang semudah mencela di dunia ini.


Penyakit bertengkar dan mencemuh ini menular. Mulanya dua tiga orang, setelah itu satu pergaulan. Lama-lama menjadi penyakit masyarakat umum. Sehingga boleh disebut penduduk negeri itu suka bertengkar. Orang di kampung itu suka mencemuh. Akhirnya nama negeri itu diberi ‘Negeri PC’ (negeri perkumpulan cemuh).

Buat golongan ini, anak kecil dengan orang dewasa sama saja. Kawan pergaulan dan yang sebaya umur tidak ada perbezaan. Mukanya keruh, perbuatannya busuk. Sesuatu pekerjaan yang patut diurus dengan sempurna, mereka tidak boleh kerjakan.

Kalangan mereka ini, mudah sekali hina menghina, jatuh menjatuhkan, dengki mendengki dan dekat sekali kepada pertumpahan darah. Semuanya menghilangkan kasih sayang, memutuskan persahabatan, menghilangkan kepercayaan dan menghilangkan rasa malu.

Sematkan nilai cinta melalui majlis maulidurrasul



Oleh – A Razak Muthalib

Menyentuh mengenai Maulidur Rasul, pastinya peristiwa agung kelahiran Nabi Muhammad SAW akan menjadi ingatan di setiap sanubari seorang mukmin. Peristiwa ini merupakan noktah permulaan dalam sejarah Islam. Di sinilah bermulanya sinar cahaya Islam yang memadam api-api jahiliah dan ia terus menyinari seluruh alam hingga ke hari ini.

Tidak dapat dinafikan nikmat Islam yang dikecapi sekarang adalah hasil perjuangan gigih penuh cabaran dan oleh Rasulullah SAW dan golongan terdahulu. Jasa besar insan mulia ini tidak sepatutnya dilupakan begitu sahaja. Apatah lagi mereka yang mengaku sebagai umat Muhammad SAW. Maka pelbagai cara dilakukan dan diamalkan dalam usaha untuk menterjemahkan rasa cinta dan kasih kepada Rasulullah, terutamanya sempena dengan bulan kelahiran Baginda ini.

Tanggal 12 Rabiulawal, pelbagai sambutan dan perayaan diadakan demi mengingati kembali tarikh kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di negara kita pula, diadakan majlis secara besar-besaran, walaupun dari segi faktanya, terdapat percanggahan pendapat di kalangan sarjana Islam tentang tarikh tepat kelahiran Baginda.

Pendapat yang popular dan tersebar di kalangan kita ialah pada 12 Rabiulawal. Pendapat lain menyatakan tarikh tepat bagi kelahiran Baginda ialah pada 9 Rabiulawal Tahun Gajah, hari Isnin dan bersamaan dengan 20 atau 22 April 571 Masihi. (Lihat: al-Mubarakfuri, Safiy al-Rahman, al-Rahiq al-Makhtum (al-Mansurah: Dar al-wafa’, cet. 2, 2000), hal. 71).
Tanda kasih kepada Rasulullah

Namun begitu, perbezaan tarikh ini bukanlah menjadi persoalan utama. Apa yang penting ialah masing-masing telah berusaha untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih kepada Rasulullah SAW dan ia diterjemahkan dengan cara mengadakan sambutan ini. Masing-masing melakukannya tidak dengan tujuan lain kecuali untuk kebaikan dan mendapat balasan daripada Allah SWT.

Sesungguhnya perasaan kasih dan sayang kepada junjungan mulia Nabi Muhammad SAW wujud dalam sanubari setiap individu Muslim yang sempurna imannya. Namun, adakah ia sama dengan perasaan kasih dan sayang seperti telah ditunjukkan para sahabat Baginda? Tidak syak lagi, para sahabat adalah golongan yang paling mencintai dan menyayangi Baginda Rasul. Kecintaan dan kasih sayang mereka kepada Rasulullah telah dibuktikan. Mereka sanggup berkorban apa sahaja demi mentaati Rasulullah. Senang dan duka dikongsi bersama, dugaan dan rintangan diharungi semua. Harta dan nyawa menjadi infaq utama. Golongan inilah yang telah diberi pengiktirafan oleh Rasulullah sebagai golongan terbaik.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Sebaik-baik manusia adalah yang berada di kurunku (para sahabat), kemudian yang menyusuli mereka (para tabiin), kemudian yang menyusuli mereka (tabi’ al-tabiin)” (Riwayat al-Bukhari, Kitab al-Syahadat, hadis no. 2652)

Golongan paling mengasihi dan menyayangi Rasulullah ini juga telah menunjukkan contoh teladan kepada kita bagaimana mereka menterjemahkan kasih sayang itu, sama ada ketika hayat Rasulullah mahu pun setelah baginda wafat.

Justeru, adalah menjadi tugas kita untuk menyemak kembali adakah amalan kita lakukan sekarang ini dengan tujuan menzahirkan kecintaan kepada Rasulullah SAW bertepatan seperti ditunjukkan para sahabat Baginda? Sekiranya ia bertepatan, maka teruskanlah dan sebarkanlah. Tetapi jika ia sebaliknya, maka adalah lebih baik dan utama untuk dikaji dan diberi nilai tambah. Jadikanlah para sahabat Baginda ini sebagai golongan teladan. Ia akan pasti membawa kita ke jalan kebenaran.

Cinta dan ikuti sunnah

Dua perkara asas yang mesti diberi perhatian dalam membicarakan hubungan Muslim terhadap Rasulullah SAW adalah al-mahabbah (cinta) dan al-ittiba’ (ikut sunnah). Kedua-dua elemen ini mesti wujud secara beriringan dalam diri setiap Muslim. Tidak cukup untuk seseorang menyatakan perasaan cintanya terhadap Rasulullah SAW tanpa mengikuti sunnah Baginda. Begitu juga sebaliknya.

Sejarah Islam telah membuktikan kewujudan dua golongan ini. Pertama, Abu Talib yang merupakan bapa saudara Rasulullah, adalah antara mereka yang paling mencintai Nabi Muhammad SAW. Abu Talib pernah memelihara Nabi dan dialah antara individu penting yang mempertahankan Baginda daripada ancaman kafir Quraisy semasa menyebarkan dakwah Islam. Begitu tinggi kasih sayang Abu Talib kepada anak saudaranya, namun tidak diiringi dengan mengikuti ajaran yang dibawa. Maka natijahnya, Abu Talib tetap termasuk dalam golongan mereka yang tidak beriman.

Kedua: Abdullah bin Ubai bin Salul yang juga ketua golongan munafik. Secara zahir, dia adalah pengikut Nabi Muhammad. Namun, ikutannya itu tidak disertai dengan perasaan kasih dan sayang kepada Baginda. Sebaliknya mempunyai muslihat jahat dalam menghancurkan dakwah Nabi. Tindakan munafik ini adalah natijah daripada tiadanya perasaan kasih sayang dalam diri terhadap Rasulullah SAW.

Justeru, al-mahabbah dan al-ittiba’ ini mesti digandingkan dan wujud selari demi memastikan kesempurnaan iman kita terhadap Rasulullah SAW. Setiap individu Muslim haruslah mengkoreksi dirinya sejauh mana perasaan cinta dan kasih kepada Rasulullah SAW. Janganlah perasaan cinta kepada kebesaran dunia, kaum keluarga, harta benda, pangkat dan kedudukan mengatasi perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Seterusnya, cinta ini perlulah diiringi dengan menuruti jejak langkah baginda dan mengamalkan sunnah-sunnah yang telah ditinggalkan kepada kita. Semoga dengan perasaan cinta dan ikutan kita kepada Rasulullah SAW ini menjadi hujah untuk kita bersama-sama dengan Baginda di syurga kelak. Oleh itu, cinta kepada Rasul ini, bukan sekadar perarakan.

Monday, March 1, 2010

Tak dapat ku sembunyikan



Tak dapat ku sembunyikan pada Maya
tentang ribut rindu yang melanda dada
ada perahu belayar membelah jiwa
ada pasir basah dimata

dalam seribu sengsara
merantau entah kemana
hati yang membara
adalah hati rindu
yang amat berseru
kerana cintaku pada maya
adalah gerak nadi
dan gerak hati murni
kerana cintaku..
adalah galur galur harap
yang berkecai terlambung

namun Mayaku
aku akan terus berpijak
pada duri duri
atas nama cinta

Aku akan terus berlari